Kamis, 17 September 2015

This is My City


Haiii semuaaa...!!
kali ini aku akan sedikit berbagi tentang kota kelahiranku yaitu Lamongan. pasti kalian belum banyak tau tentang Lamongan kan? Makanya ini aku kasih tau apa saja sih budaya yang ada di Lamongan, terus makanan khas Lamngan itiu apa saja sih. Dan tentunya masih banyak juga yang lain.

Budaya, Makanan dan Ciri Khas Kota Lamongan

Lamongan adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kota Lamongan mempunyai budaya, makanan, dan ciri khas tersendiri. Kota Lamongan terkenal banyak budayanya diantaranya yaitu Tari Boran, Tari Mayang Madu, Tari Turonggo Solah,
Tari Caping Ngancak, Tari Silir-silir, dan Tari Sinau. Jika kita berkunjung ke Kota Lamongan kita akan menjumpai berbagai makanan yang terdapat di Kota Lamongan salah satunya makanan khas Lamongan, diantaranya Soto Lamongan, Nasi Boran, Rujak Cingur, Tahu Lontong/Tahu Telur, Tahu Campur Lamongan. Kota Lamongan juga mempunyai minuman khas yaitu Es Dawet Ental/siwalan. Selain itu, Kota Lamongan mempunyai bermacam-macam oleh-oleh khas yaitu Wingko Babat, Ental, Jumbreg, Tas Enceng Gondok, Empeng/Marneng. Kota Lamongan juga mempunyai mitos ikan lele merupakan binatang yang dikeramatkan bagi masyarakat Lamongan khususnya daerah Kecamatan Glagah, mereka dilarang untuk memakan lele oleh leluhurnya yaitu Surajaya. Sebab Surajaya pernah bernazar bahwa dia dan keturunannya tidak akan makan lele, karena lele telah menyelamatkannya.
Tari Mayang Madu mempunyai konsep islami dan tradisional, karena Tari Mayang Madu diilhami dari kegigihan syiar agama islam di Lamongan yang disebarkan oleh Sunan Drajat dengan cara menggunakan gamelan sebagai medianya. Gamelan Sunan Drajat terkenal dengan sebutan gamelan “Singo Mengkok”. Latar belakang Sunan Drajat menggunakan media seni karena pada saat itu masyarakat banyak yang masih memeluk agama Hindu, Budha dan pengaruh dari kerajaan Majapahit. Nama tari Mayang Madu diambil dari sejarahnya Raden Qosim yang memimpin dan memberi teladan yang baik untuk kehidupan di Desa Drajat Paciran. Lalu Sultan Demak yaitu Raden Patah. Beliau memberi gelar kepada Raden Qosim yaitu Sunan Mayang Madu pada tahun 1484 Masehi. Untuk mengenang jasa perjuangan Sunan Mayang Madu atau Raden qosim, maka tarian khas Lamongan disebut dengan Tari Mayang Madu, agar masyarakat Lamongan tergugah hatinya untuk tetap meneruskan perjuangan Sunan Mayang Madu dalam menyebarkan agama islam.

        nasi boran kota lamongan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar