Kamis, 17 September 2015

Phamacy is My Choise

Farmasi adalah jurusan yang aku pilih dalam melanjutkan program Study di Universitas Muhammadiyah Malang. Program Studi Farmasi UMM berdiri sejak  tahun 2006 melalui Surat Ijin Pendirian dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI, Nomor: 1964/D/T/2006 dan Rekomendasi pembukaan Program Studi Farmasi UMM dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan, Nomor : HK.03.2.4.1.02342.1, tertanggal 15 Mei 2006. Sebagai Program Studi baru, Program Studi Farmasi UMM dibina oleh Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya melalui MoU Nomor: 100/Jo3.1.20/PP/2006 dan E.S.c/359/BAA-UMM/V/2006., ini diadakaan dalam rangka merealisasi program Indonesia Sehat 2010 sebagai upaya antisipasi kebutuhan tenaga kesehatan khususnya Apoteker yang sampai saat ini jumlahnya masih jauh dari mencukupi.
Saat ini  Program Studi Farmasi UMM telah terakreditasi tahun 2009 berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, No.028/BAN-PT/Ak-XII/S1/IX/2009 dan sejak 15 Oktober 2009 menjadi anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI).

VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI FARMASI

Visi :
Menjadi Program Studi Farmasi terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi kefarmasian yang berkeunggulan di bidang farmasi komunitas berbasis klinis pada pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan nilai-nilai Islam berwawasan global.


Misi :

  1. Menyelenggarakan pendidikan akademik, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas dalam bidang farmasi.
  2. Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan yang amanah untuk meningkatkan suasana akademik sehingga dapat mengembangkan kemampuan, ketrampilan dan sikap belajar sepanjang hayat.
  3. Menyelenggarakan pembinaan civitas akademika dalam kehidupan islami sehingga mampu beruswah hasanah dalam konteks kefarmasian.
  4. Menyelenggarakan kerjasama untuk meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian dan kelembagaan dengan berbagai pihak.

Tujuan :

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap, perilaku ilmiah dan islami, serta memiliki keunggulan dalam bidang farmasi komunitas berbasis klinis.
  2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang relevan di bidangnya dan memiliki peluang yang lebih baik untuk bersaing dalam memperoleh pekerjaan di pasar kerja baik nasional maupun global.
  3. Menghasilkan peneliti inovatif yang mencerminkan pemikiran analitis dan kritis yang mampu memecahkan masalah kefarmasian.
  4. Menghasilkan pengabdi kepada masyarakat yang memiliki kemampuan sebagai farmasis yang responsif memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Keunggulan dan Perkembangan Jurusan Farmasi

Farmasi (bahasa inggris: pharmacy, bahasa yunani: pharmacon, yang berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisionalseperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien(patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat.
Farmasis (apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi. Farmasis biasa bertugas di institusi-institusi baik pemerintahan maupun swasta seperti badan pengawas obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri obat tradisional, apotek, dan di berbagai sarana kesehatan
Keunggulan jurusan farmasi dari jurusan yang lain adalah :

  • Jurusan farmasi mempelajari berbagai sediaan obat dan zat aktif yang terkandung di dalamnya. Kebanyakan orang hanya mengetahui merk obatnya saja tanpa mengetahui zat yang berkhasiat dalam obat tersebut. Dengan kompetensi ini, seorang farmasis dapat lebih leluasa memilih obat yang sesuai.
  • Disamping mempelajari zat kimia sintetis yang berkhasiat obat, jurusan farmasi juga mempelajari bagian-bagian hewan dan tumbuhan yang mengandung zat-zat yang berkhasiat obat.
  • Bidang farmasi dan kedokteran bekerja sama dalam memberikan terapi untuk berbagai macam penyakit. Pada dasarnya tugas seorang dokter adalah mendiagnosis penyakit sementara kewenangan untuk memutuskan obat dan terapi apa yang akan diberikan sebagai penanganan penyakit serta pengawasan efektivitas terapi tersebut berada di tangan seorang farmasis (apoteker).
  • Dengan pengetahuan kefarmasian, racun-racun kimia yang ada dapat diatur sehingga dapat memberikan efek terapi yang efektif.
  • Secara kasat mata, bidang farmasi dan teknik kimia memang tampak serupa namun bidang farmasi lebih terspesialisasi memproduksi bentuk sediaan obat sebagai hasil riil.
  • Lapangan kerja bagi lulusan farmasi cukup luas mulai dari apotek, bagian kefarmasian rumah sakit maupun puskesmas dan klinik, peneliti Badan dan Balai POM, wirausaha mandiri, perusahaan industri (makanan, obat, kosmetik, dll), dan tenaga pengajar (dosen).   
Sumber: http://mitainact.blogspot.com/2013_03_01_archive.html
http://pharmacy.umm.ac.id/home.php?c=0202100415&lang=id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar